Publicado em Layanan-layanan dalam BK Layanan pembelajaran adalah layanan yang diberikan kepada siswa agar siswa mampu mengembangkan sikap dan kebiasaan baik. Pembelajaran adalah proses yang dirancang untuk membawa siswa aktif dalam suasana belajar yang penuh makna, merangsang siswa untuk menggali, menemukan dan menguasai materi pelajaran Layanan pembelajaran, berarti upaya membangkitkan siswa agar tumbuh keinginan untuk terus belajar. Juga menanamkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Belajar adalah kebutuhan Pelayanan konseling dan bimbingan kelompok sama-sama menggunakan formato kelompok. Bimbingan kelompok adalah salah satu kegiatan layanan yang paling banyak dipakai karena lebih efektif. Banyak orang yang mendapatkan layanan sekaligus dalam satu waktu. Layanan ini juga sesuai dengan teori belajar karena mengandung aspek social yaitu belajar bersama. Peserta layanan akan berbagi ide dan saling mempengaruhi untuk berkembang menjadi manusia seutuhnya. Continue lendo rarr 1.PENGERTIAN LAYANAN ORIENTASI Menurut Drs. Tawil dalam Diktat Mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling Layanan orientasi ditujukan bagi siswa baru dan pihak lain guna pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Menurut Prayitno Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut. Continue lendo rarr 1.PENGERTIAN BIMBINGAN KELOMPOK Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu (terutama dari guru pembimbing) dan atau membahas secara bersama-sama pokok Bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan atau untuk perkembangan pribadinya baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputsan danatau tindakan tertentu. (Prayitno, 2001: 86) Continue lendo rarr Dari buku Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling por Akhmad Sudrajat Indiiviidu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit indivíduo yang bakat, kemampuan, minat, dan hobiinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukann bantuan atau bimbingan dari orang orang dewasa, terutama konselor, dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya. Continue lendo rarr Post navigationA. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungings e tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi da layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling: 1. Layanan Orientasi Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya Diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semestre. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. 2. Layanan Informasi Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti. Informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik ágar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan e pemahaman. 3. Layanan Pembelajaran Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap Dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan. 4. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusanprogram studi, programa latihan, magang, kegiatan koekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan Tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan. 5. Layanan Penguasaan Konten Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. 6. Layanan Konseling Perorangan Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas e mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat menaleraskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. 7. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, Karirjabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan. 8. Layanan Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan e pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. 9. Layanan Konsultasi Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam programa BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrador dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi de memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara Tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain. 10. Layanan Mediasi Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator. A. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungings e tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi da layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling: 1. Layanan Orientasi Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya Diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semestre. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. 2. Layanan Informasi Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti. Informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik ágar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan e pemahaman. 3. Layanan Pembelajaran Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap Dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan. 4. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusanprogram studi, programa latihan, magang, kegiatan koekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan Tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan. 5. Layanan Penguasaan Konten Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. 6. Layanan Konseling Perorangan Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas e mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat menaleraskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. 7. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, Karirjabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan. 8. Layanan Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan e pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. 9. Layanan Konsultasi Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam programa BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrador dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi de memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara Tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain. 10. Layanan Mediasi Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan konselor sebagai mediador. Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling disesuaikan dengan pola layanan BK yang telah ada sebelumnya atau yang telah dijalankan por konselor SMKN 4 Surabaya, yaitu menggunakan pola 17 merupakan pelaksanaan layanan, bidang bimbingan, dan satuan pendukung. Pada pelayanan bimbingan sosial diberikan oleh guru BK ketika jam pelajaran pengembangan diri sesuai waktu yang sudah terjadwal untuk masing - masing kelas. Informasi yang diberikan diantaranya bakat dan minat, pentingnya konsentrasi, gaya belajar. Motivasi belajar dan lain sebagainya. Berikut ini adalah layanan bimbingan dan konseling yang berpedoman pada pola 17 adalah sebagai berikut. uma. Layanan informasi Tujuan pemberian layanan informasi ini agar siswa mengenal dan memahami berbagai macam informasi yang ada relevansinya dengan kegiatan belajar. Layanan informasi dilakukan oleh guru BK setiap hari baik itu dalam kondisi kelompok maupun klasikal di kelas. Penyampaian layanan informasi di kelas b. Layanan pembelajaran Tujuan pemberian layanan pembelajaran ini untuk membantu mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar siswa yang baik sesuai dengan potensinya. Dilakukan secara individuo terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar. C. Layanan konsultasi Ketentuan Layanan Konsultasi pada Guru, Wali Kelas dan Guru BKKonselor Waktu konseling kepada guru, Wali Kelas, dan guru BKKonselor. Peserta didik konsultasi pada kepada guru pada saat jam pelajaran, di ruang guru pada saat guru tidak ada jam tatap muka atau menunggu jam tatap muka selanjutnya. Peserta didik konsultasi pada Wali Kelas pada saat jam pelajaran, dançarino de guru pada saat wali kelas tidak ada jam tatap muka, menunggu jama tatap muka berikutnya, atau jam-jam tetrtentu sesuai kesepakan antara peserta didik dengan wali kelas. Pesert didik konsultasi kepada Guru BKKonselor pada saat jam pelajaran aktif atau pada jam belajar di ruang BK. Kegiatan Mentor dilakukan oleh guru dalam rangka pengawasan dan bimbingan berperilaku akhlaq mulia atau perilaku berkarakter mulia untuk peserta didik. Waktu pelaksaannya adalah di sekolah gelatina de diluição efektif tatap muka, misalnya di Musholla. Adapaun Para mentor yang membimbing peserta didik ada di lampiran. Materiais de saúde Motivosi Belajar Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oley subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 1986: 75 ). Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa memiliki dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab ada kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi mungkin akan gagal berprestasi karena kurang adanya motivasi dari orang tua. Fungsi Motivasi Belajar Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun. Menutur Nasution (1982: 77) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu: Mendorong manuscrito untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepas energi. Menentukan arah perbuatan. Yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Motivesi yang lebih baik dalam beajar akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain bahwa dengan usaha yang tekun yang didasari adanya motivasi, akan dapat melahirkan prestasi yang baik. McClelland dan Atkinson dalam Sri Esti (1989: 161) mengemukakan bahwa motivasi yang paling penting untuk Psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung untuk berjuang mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa tersebut. Jenis-jenis Motivasi Belajar Secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu (Prayitno, 1989: 10). uma. Motivasi Instrinsik Menurut Priyitno (1989: 11) motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri (interno) individu. Tingkah laku individu itu terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku dari dalam dirinya sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar. Thornburgh dalam Priyitno (1989: 10) berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri sendiri. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu, dimana dorongan tersebut menggerakkan individu atau subyek untuk memenuhi kebutuhan, tanpa perlu dorongan dari luar. B. Motivasi ekstrinsik Sardiman (1990: 90) memberikan definisi motivasi ekstrisik sebagai motivo-motivo yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat dikatakan lebih banyak dikarenakan pengaruh dari luar yang relatif berubah-ubah. Motivador ekstrinsik dapat juga di katakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 1990: 90). Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar Terdapat beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar pada diri individu siswa dalam melakukan aktivitas belajarnya. Menúur Nasution (1982: 81) cara membangkitkan motivasi belajar antara lain: a. Memberi Angka Banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka yang baik, sehingga biasanya yang dikejar itu adalah angka atau nilai. Oleh karena itu langkah yang dapat ditempuh guru adalah bagaimana cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pengetahuan. B. Memberi Hadiah Hadiah dapat membangkitkan motivasi belajar seseorang jika ia memiliki harapan untuk memperolehnya, misalnya: seorang siswa tersebut mendapat beasiswa, maka kemungkinan siswa tersebut akan giat melakukan kegiatan belajar, dengan kata lain ia memiliki motivasi belajar agar dapat mempertahankan prestasi. C. Hasrat Untuk Belajar Hasil belajar akan lebih baik apabila pada siswa tersebut ada hasrat atau tekad untuk mempelajari sesuatu. D. Mengetahui Hasil Dengan mengetahui hasil belajar yang selama ini dikerjakan, maka akan bisa menunjukan motivasi siswa untuk belajar lebih giat, kerana hasil belajar merupakan feedback (umpan balik) bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dalam belajar. E. Memberikan Pujian Pujian sebagai akibat dari pekerjaan yang diselesaikan denga baik, merupakan motivasi yang baik pula. F. Menumbuhkan Minat Belajar Siswa akan merasa senang dan aman dalam belajar apabila disertai dengan minat belajar apabila disertai dengan minat belajar. Dan hai ini tak lepas dari minat siswa itu dalam bidang studi yang ditempuhnya. G. Suasana yang Menyenangkan Siswa akan merasa aman dan senag dalam belajar apabila disertai denga suasana yang menyenangkan baik proses belajar maupun situasi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.
Comments
Post a Comment